Catatan Saya

Ads 468x60px

Senin, 18 Desember 2017

FENOMENA BAHASA KEKINIAN
Oleh M Yunus
            Dewasa kini penggunaan bahasa kekinian makin marak di gunakan oleh banyak kalangan,baik tua maupun muda,tapi hampir banyak penggunaan bahasa kekinian yang memakainya adalah golongan muda,akan tetapi penggunaan bahasa kekinian banyak menuai pro dan kontra diantara multikulturalisme nya masyarakat,banyak pendapat bahwa bahasa kekinian menjadi salah satu indikator keragaman di Indonesia akan tetapi banyak orang juga yang tak setuju dengan adanya penggunaan bahasa kekinian karena menurut mereka itu akan merusak kaidah bahasa Indonesia
            Sekarang ini,penggunaan bahasa kekinian makin marak di Indonesai khusus nya penggunaan bahasa ini marak digunakan oleh kalangan siswa dan mahasiswa,mereka menganggap semakin berkembangnya zaman bahasa pun harus juga berkembang sesuai denga tuntutan zaman,mungkin mereka menganggap bahasa kekinian yang mereka gunakan merupakan bahasa keren yang di banggakan oleh banyak orang,padahal fenomena tersebut hanya akan hilang sesuai dengan perkembangan zaman juga seperti kata “Kepo” yang bermakna orang yang selalu ingin tau, “Cukstaw” kata yang berarti cukup tau, kata tersebut merupakan bahasa kekinian yang populer pada tahun 2000 an,yang akhirnya bahasa ini hampir hilang begitu saja
            Dan sekarang ini juga berkembang juga bahasa kekinian seperti “Kids Zaman Now” yang berarti perilaku anak zaman kini dan juga kata “Mager” yang berarti males gerak,hal tersebut tak menutup kemungkinan bahasa kekinian era sekarang bisa habis juga di gerus waktu dan perkembangan waktu
            Tapi kita tidak bisa juga men-Jugde apabila bahasa kekinian itu merusak,karena sifat bahasa itu arbitrer,dan juga itu hanya akan berkembang pada beberapa masa,dan tidak akan menjadi bagian dari kaidah bahasa indonesia itu sendiri,jadi menurut saya hal itu tidak akan merusak kaidah dari bahasa itu sendiri
            Pengggunaan bahasa kekinian akan baik jika bisa menempatkannya pada tempat dan waktu yang tepat,hal itu akan merusak apabila penggunaannya tidak pada tempatnya, contohnya menggunakan bahasa kekinian di depan dosen atau guru atau  juga ketika sedang dalam acara formal,akibatnya bahasa kekinian itu akan menjadi titik fatal,karena tak bisa menempatkan dimana bahasa itu di gunakan.
            Bahasa kekinian juga tak selalu punya dampak negatif,pasti dalam sesuatu hal ada dampak positif dari penggunaan bahasa tersebut,adanya bahasa kekinian juga bisa membuat ketidak tegangan ketika bertemu orang baru,contohnya “Guys,laper ga?Kantin kuy?” ,hal tersebut akan membuat orang merasa tidak ada jarak dengan kita,bayangkan apabila kita menggunakan bahasa yang formal,hal tersebut juga bisa menjadi titik kesalahan fatal,karena orang akan merasa kaku dengan kita dan hal tersebut bisa merusak komunikasi antar individu ketika  pertama bertemu,kebanyakan orang akan berpersepsi kalau kita ini terlalu kaku ataupun susah dalam bersosial
            Baik buruk nya bahasa kekinian menurut saya bagaimana esensi  penggunaan dari bahasa tersebut,kita sebagai mahasiswa atau orang banyak menyebut kaum Intelektualias,harus pintar dalam menggunakan bahasa kekinian tersebut,tidak ada yang salah dalam penggunaan bahasanya tapi bagaimana orang tersebut memakai bahasanya,bukan berarti kita harus menggunakan bahasa kekinian setiap saat bukan berarti juga kita menggunakan bahasa formal setiap saat,karena bahasa itu bersifat arbitrer dan juga berkembang dan hilang sesuai perkembangan zaman
            Junjung bahasa indonesia bukan juga meng anak kirikan bahasa kekinian,karena itu sebagai indikator adanya keragaman dari negara Indonesia dalam segi bahasa

Terima Kasih

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Saya

Jangan

Catatan Saya

Berhenti

Catatan Saya

Berkarya