FENOMENA
BAHASA KEKINIAN
Oleh
M Yunus
Dewasa kini penggunaan bahasa
kekinian makin marak di gunakan oleh banyak kalangan,baik tua maupun muda,tapi hampir
banyak penggunaan bahasa kekinian yang memakainya adalah golongan muda,akan
tetapi penggunaan bahasa kekinian banyak menuai pro dan kontra diantara
multikulturalisme nya masyarakat,banyak pendapat bahwa bahasa kekinian menjadi
salah satu indikator keragaman di Indonesia akan tetapi banyak orang juga yang
tak setuju dengan adanya penggunaan bahasa kekinian karena menurut mereka itu
akan merusak kaidah bahasa Indonesia
Sekarang ini,penggunaan bahasa
kekinian makin marak di Indonesai khusus nya penggunaan bahasa ini marak
digunakan oleh kalangan siswa dan mahasiswa,mereka menganggap semakin
berkembangnya zaman bahasa pun harus juga berkembang sesuai denga tuntutan
zaman,mungkin mereka menganggap bahasa kekinian yang mereka gunakan merupakan
bahasa keren yang di banggakan oleh banyak orang,padahal fenomena tersebut
hanya akan hilang sesuai dengan perkembangan zaman juga seperti kata “Kepo”
yang bermakna orang yang selalu ingin tau, “Cukstaw” kata yang berarti cukup
tau, kata tersebut merupakan bahasa kekinian yang populer pada tahun 2000 an,yang
akhirnya bahasa ini hampir hilang begitu saja
Dan sekarang ini juga berkembang
juga bahasa kekinian seperti “Kids Zaman Now” yang berarti perilaku anak zaman
kini dan juga kata “Mager” yang berarti males gerak,hal tersebut tak menutup
kemungkinan bahasa kekinian era sekarang bisa habis juga di gerus waktu dan
perkembangan waktu
Tapi kita tidak bisa juga men-Jugde
apabila bahasa kekinian itu merusak,karena sifat bahasa itu arbitrer,dan juga
itu hanya akan berkembang pada beberapa masa,dan tidak akan menjadi bagian dari
kaidah bahasa indonesia itu sendiri,jadi menurut saya hal itu tidak akan
merusak kaidah dari bahasa itu sendiri
Pengggunaan bahasa kekinian akan
baik jika bisa menempatkannya pada tempat dan waktu yang tepat,hal itu akan
merusak apabila penggunaannya tidak pada tempatnya, contohnya menggunakan
bahasa kekinian di depan dosen atau guru atau juga ketika sedang dalam acara
formal,akibatnya bahasa kekinian itu akan menjadi titik fatal,karena tak bisa
menempatkan dimana bahasa itu di gunakan.
Bahasa kekinian juga tak selalu
punya dampak negatif,pasti dalam sesuatu hal ada dampak positif dari penggunaan
bahasa tersebut,adanya bahasa kekinian juga bisa membuat ketidak tegangan
ketika bertemu orang baru,contohnya “Guys,laper ga?Kantin kuy?” ,hal tersebut
akan membuat orang merasa tidak ada jarak dengan kita,bayangkan apabila kita
menggunakan bahasa yang formal,hal tersebut juga bisa menjadi titik kesalahan
fatal,karena orang akan merasa kaku dengan kita dan hal tersebut bisa merusak
komunikasi antar individu ketika pertama
bertemu,kebanyakan orang akan berpersepsi kalau kita ini terlalu kaku ataupun
susah dalam bersosial
Baik buruk nya bahasa kekinian
menurut saya bagaimana esensi penggunaan
dari bahasa tersebut,kita sebagai mahasiswa atau orang banyak menyebut kaum
Intelektualias,harus pintar dalam menggunakan bahasa kekinian tersebut,tidak
ada yang salah dalam penggunaan bahasanya tapi bagaimana orang tersebut memakai
bahasanya,bukan berarti kita harus menggunakan bahasa kekinian setiap saat
bukan berarti juga kita menggunakan bahasa formal setiap saat,karena bahasa itu
bersifat arbitrer dan juga berkembang dan hilang sesuai perkembangan zaman
Junjung bahasa indonesia bukan juga
meng anak kirikan bahasa kekinian,karena itu sebagai indikator adanya keragaman
dari negara Indonesia dalam segi bahasa
Terima
Kasih
0 komentar:
Posting Komentar