Catatan Saya

Ads 468x60px

Minggu, 29 November 2015

puisi demokrasi


Ini kah demokrasi

Lihatlah...!
Masihkah panggilan suara hati?
Ketika logika dan rasio mulai degradasi
Ketika hati nurani kian ter-abrasi
Di seantero pesona menghembuskan kata-kata basi

Lihatlah...!
Nyayian birokrat dan wakil-wakil berdasi
Penuh kegiatan drama imitasi mengejar kursi...
Ketika tikus-tikus sukaria menikmati pesta korupsi
Ketika terbuai empuknya kursi dan jok merci

Lihatlah...!
Gemerlapnya pesta demokrasi
Kata dan janjinya menumbuhkan nurani
Rialita hanya sebuah kata-kata membasi
Disaat rakyat membutuhkan nasi
Namun justru kian tak peduli..!

demokrasi
Berteriak lantang berkedok aspirasi
Mengumbar janji dan program suci
Lihat! semua orang bernafsu meraih kursi
Di tengah euforia terbukanya pintu reformasi

Gawat Tuan! Nurani bangsa telah dicuri
Mereka saling tuding dan saling menggurui
Yang tidak setuju boleh gunakan emosi
Kerahkan massa, lalu letupkan provokasi

Inikah yang kau sebut demokrasi?
Ah bukan, ini sih namanya democrazy!
Pantas saja tiap demonstrasi berhujung anarki
Karena kita sedang terlelap di alam mobokrasi

Sedih  Hati  Bangsa

bercucuran  air mata
menetes di lantai kampus
mengamuk kekerasan
mencari kebenaran

sedih hati bangsa
almamater berkabung
mahasiswa berteriak
menuntut  demokrasi

siapa melukai hati

menikam dengan belati ?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Catatan Saya

Jangan

Catatan Saya

Berhenti

Catatan Saya

Berkarya